MITOS – DUDUK DI DEPAN PINTU
Indonesia merupakan sebuah negara yang masih menjujung tinggi nilai –
nilai yang berlaku pada nenek moyang dahulu.Di Indonesia masih banyak terdapat
mitos – mitos atau yang sekarang lebih disebut dengan pamali,sampai saat ini
sebagain besar masyarakatnya masih mempercayainya.Di setiap daerah mempunyai
mitos-mitos yang berbeda-beda,khususnya di Jawa mitos seakan menjadi sebuah
kepercayaan di setiap masyarakatnya.Banyak sekali mitos-mitos yang berada di
tanah jawa.Salah satu yaitu mitos tentang larangan duduk di tengah pintu (di
depan pintu).
Di daerah saya
yaitu tepatnya di daerah Wagir,mitos larangan duduk di tengah pintu ( di depan
pintu) masih sangat di percayai.Setiap anak muda – mudi ( yang belum menikah)
sangat di larang untuk duduk di depan pintu,masyarakat disini (Wagir)
mempercayai bahwa jika anak muda – mudi yang belum menikah duduk di depan
pintu,maka jodoh mereka akan balik dan tidak akan menemui pemuda/pemudi yang
melanggar larangan tersebut.
Masyarakat di sini
(Wagir) selalu melarang anakanya yang belum menikah duduk di depan pintu,mereka
selalu mengatakan “ora ilok” yang mempunyai arti tidak boleh kepada anaknya
jika mereka melanggar larangan yang di percayai oleh masyarakat tanpa
memberitahu alasan kenapa duduk di depan pintu di larang.Sampai saat ini saya
masih belum mengerti tentang asal mitos larangan duduk di depan pintu akan
menyebakan jodoh kita akan balik dan tidak menemui kita,hubungan antara duduk
di depan pintu dengan jodoh kita apa ? ,saya selalu bertanya ke orang tua
daerah sini kenapa duduk di depan pintu menjadi mitos yang di larang untuk di
lakukan oleh yang belum menikah.
Setiap saya
bertanya kenapa duduk di depan pintu tidak di perbolehkan,mereka selalu
menjawab “ora ilok,pokok e ora ilok”,dan anehnya jika orang yang belum menikah
melanggar mitos ini jodoh/calon pasangan mereka tidak jadi menemuinya,ini benar-benar
terjadi,apakah ini hanya sebuah kebetulan ?.
By : Tri Mulyono
Sumber : Cerita Masyarakat Wagir Malang, Jawa Timur Indonesia
Komentar
Posting Komentar